Khalid Aldawsari belajar di AS dengan biaya dari perusahaan industri di Saudi.
|
Dan sekarang, setelah menguasai bahasa Inggris, mempelajari bagaimana membuat peledak dan melanjutkan rencana untuk menyasar orang kafir di Amerika, ini merupakan waktu untuk berjihad."Khalid Aldawsari
Seorang mahasiswa Saudi yang berencana mengebom rumah
mantan Presiden AS George W Bush di Texas dan sasaran lainnya dihukum
penjara seumur hidup.
Hakim mengatakan dia tidak memiliki keraguan
bahwa Khalid Aldawsari, terbukti bersalah berupaya menggunakan senjata
pemusnah massal, dan memiliki rencana yang serius untuk menjalankan
aksinya pada Juni lalu.
FBI menemukan bahan pembuat bom di tempat mahasiswa berusia 22 tahun ini, sebelum ditangkap Februari 2011 lalu.
Pembangkit Nuklir dan bendungan hidroelektrik juga ada dalam daftar targetnya.
Dalam persidangan di Amarillo, Texas, Hakim
Donald Walter mengatakan: "Yang digarisbawahi adalah rencana itu akan
menyebabkan orang Amerika tewas.
"Anda telah melakukan itu. Dalam setiap langkah, dan dilakukan seorang diri."
'Waktu untuk jihad'
Penyelidikan terhadap Aldawsari dimulai ketika
munculnya kecurigaan ketika dia memesan barang di perusahaan kimia
sebesar US$435.
Penyelidik mengatakan bahwa dia telah memesan
sejenis bahan kimia, yang dapat digunakan untuk bahan peledak, dan
mengatakan kepada penjualnya itu untuk keperluan penelitian pribadi
diluar kampus.
Pemasok menjadi curiga dan melaporkan ke FBI. Kemudian, Aldawsari membatalkan pesanannya, kata departemen kehakiman.
Dia kemudian berhasil membeli delapam galon
(skeitar 30 liter) bahan kimia larutan asam senyawa dan tiga galon asam
belerang, seperti dijelaskan Jaksa.
Sebelum ditangkap, agen federal menemukan bahan-bahan kimia yang
mudah meledak di apartemennya, sejumlah material berbahaya dan jam, dan
juga video cara membuat bom kimia.
Bukti lain yang ditemukan FBI yaitu Aldawsari
telah menemukan sasarannya, termasuk kediaman Bush di Dallas, yang
disebut oleh mahasiswa ini sebagai "rumah tiran".
Dalam jurnal yang ditulisnya, Aldawsari
mengatakan : "Dan sekarang, setelah menguasai bahasa Inggris,
mempelajari bagaimana membuat peledak dan melanjutkan rencana untuk
menyasar orang kafir di Amerika, ini merupakan waktu untuk berjihad."
'Penelitian bom boneka'
Dalam persidangan Selasa (14/11) Aldawsari
meminta maaf : "Saya meminta maaf atas aksi yang buruk ini, tetapi tidak
ada yang membahayakan AS."
Selama persidangan, kuasa hukum mengatakan
mahasiswa ini memiliki maksud, tetapi dia tidak tidak pernah mengambil
"langkah penting" untuk menjalankan rencananya.
Ahli bom FBI mengatakan bahan kimian itu
memiliki berat sekitar 7 kg - dan memiliki kekuatan hampir sama dengan
bom yang digunakan pada serangan kereta bawah tanah di London pada 2005
lalu.
Target potensial yang telah diteliti oleh Aldawsari termasuk rumah dari tiga mantan tentara yang bertugas di penjara Abu Ghraib.
Pencarian melalui internet oleh Aldawsari juga
menunjukan bahwa dia mempertimbangkan untuk menyembunyikan bahan peledak
dalam boneka atau menargetkan klub malam dengan bom ransel.
Dia datang ke AS secara legal pada 2008 lalu,
untuk melanjutkan studi tekni kimia di Texas Tech sebelum pindah ke
studi bisnis di South Plains College. Biaya studi dan hidupnya dibiayai
oleh sebuah perusahaan industri Saudi.
Sumber : BBC
0 komentar:
Posting Komentar