Senin, 12 November 2012

Game, 'Bayi' Industri Kreatif yang Lagi Lucu-lucunya


Jakarta - Beberapa tahun lalu, mungkin tidak terpikir untuk memperhitungkan game dalam daftar industri kreatif Tanah Air. Kini, ibarat bayi mungil, game sedang 'lucu-lucunya' berkembang dan tumbuh pesat.

"Pasar game di Indonesia sudah luas banget. Marketnya ada, potensinya ada, dan terus tumbuh," kata Arief Widhiyasa, CEO Agate Studio, salah satu developer game asal Bandung.

Untuk skala dunia, sejak lima tahun terakhir game sudah menjadi industri dengan pertumbuhan tercepat. Bahkan dikatakan Arief, industri game mulai mengalahkan industri film.

"Di dunia, industri game itu tiga kali lipat dari industri film. Artinya, Indonesia juga punya potensi untuk ke sana. Dari sisi market, di kita tumbuh pesat. Terutama sekarang sudah mulai ada ekonominya. Bisa jadi industri," papar pemuda berkacamata ini.

Namun jika mau dibandingkan dengan di luar negeri, masih menurut Arief, harus diakui bahwa industri game di Indonesia masih tertinggal jauh. Disebutkannya, maturity gap atau rentang kedewasaan industri game Tanah Air dengan di luar negeri, adalah 15-20 tahun.

Dibandingkan dengan Jepang, lebih jauh lagi. Maturity gap antara Indonesia dengan Jepang, yang merupakan salah satu negeri dengan industri game tertua, adalah 20-25 tahun.

"Jadi kalau pun misalnya Agate jadi yang terbesar di Indonesia, di dunia kami belum apa-apa. Kacang mente lah istilahnya," kelakar Arief.

Namun Arief sendiri melihat sisi positif dari apa yang diketahuinya ini. Karena masih 'bayi', menurutnya ini justru peluang bagi industri game Indonesia untuk melebarkan sayap.

"Kita masih punya banyak ruang untuk berkembang. Kalau mereka kan sudah mentok lah istilahnya," simpulnya.


Sumber : http://inet.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar